Semula, supeno adalah anggota kelompok amir Syarifuddin. Namun, setelah kabinet amir syarifuddin jatuh akibat perjanjian renville dan keberpihakan amir syarifuddin kepada golongan kiri (Komunis), akhirnya supeno memilih untuk memisahkan diri.
Amir syarifuddin kemudian membentuk Fron Demokrasi rakyat (FDR) yang terdiri dari PKI, Partai sosialis, PBI, Pesindo, Dan Sabupri dan mencoba melakukan Kudeta yang dikenal sebagai pemberontakan PKI Madiun. Selain amir syarifuddin tokoh lain pemberontakan ini adalah Muso.
Supeno yang memihak kepada muhammad Hatta akhirnya diangkat sebagai menteri pembangunan dan pemuda pada kabinet hatta pada tanggal 19 Desember 1948 belanda melancarkan agresi militer II. Beberapa pemimpin negara, termasuk presiden dan wakilnya ditangkap dan diasingkan. Namun, supeno berhasil mengungsi dan melakukan perang gerilya melawan belanda.
Soal itu, pemerintah RI memberikan mandat kepada syarifuddin prawiranegara untuk membentuk pemerintahaan darurat republik indonesia (PDRI) di sumatera dengan ibu kota bukit tinggi. Pada tanggal 24 Februari 1949, belanda melancarkan serangan ke desa gantor, nganjuk, jawa timur. Saat itu, supeno bersama beberapa orang pengawalnya sedang mandi di sebuah pancuran akibatnya, dengan mudah belanda berhasil menangkap dan menembak mati supeno berserta pengawalnya. Supeno pun dimakamkan di Nganjuk. Satu tahun kemudian supeno dipindahkan ke TMP Semaki, Yogyakarta. Berdasarkan surat keputusan Presiden RI No.039/TK/1970,Supeno diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Semoga Biografi Supeno ini bermanfaat untuk anda, terima kasih.
0 Komentar untuk "Biografi Supeno"