Adisucipto merupakan pahlawan nasional yang namanya diabadikan sebagai nama bandara di Yogyakarta. Pada masa perang kemerdekaan, bandara Adisucipto semula bernama Lapangan Terbang Maguwo. Adisucipto adalah salah satu korban insiden penembakan pesawat Dakota VT-CLA oleh pesawat Kittyhawk Belanda tanggal 29 Juli 1947. Marsekal Muda Adisucipto gugur bersama Marsekal Abdul Rahman Saleh. Sebelum penembakan, Adisucipto dan Abdulrahman Saleh diberi perintah untuk terbang ke India dan mengambil bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dari Malaysia.Insiden penembakan terjadi di Desa Ngoto Maguwoharjo Sleman Yogyakarta ketika mereka pulang dari Malaysia dan akan mendarat di Bandara Maguwo.
Adisucipto lahir di Salatiga Jawa Tengah 3 Juli 1916 dan meninggal 29 Juli 1947 pada usia 37 tahun. Ia adalah penerbang pemberani dan tokoh pendiri Angkatan Udara di tubuh TNI. Latar belakang pendidikan Adisucipto adalah pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) atau Sekolah Tinggi Kedokteran dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati. Adisucipto juga perintis sekolah penerbang di Yogyakarta. Setelah meninggal Beliau dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada tanggal 14 Juli 2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan di Desa Ngoto, Bantul, Yogyakarta.
Adisucipto lahir di Salatiga Jawa Tengah 3 Juli 1916 dan meninggal 29 Juli 1947 pada usia 37 tahun. Ia adalah penerbang pemberani dan tokoh pendiri Angkatan Udara di tubuh TNI. Latar belakang pendidikan Adisucipto adalah pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) atau Sekolah Tinggi Kedokteran dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati. Adisucipto juga perintis sekolah penerbang di Yogyakarta. Setelah meninggal Beliau dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada tanggal 14 Juli 2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan di Desa Ngoto, Bantul, Yogyakarta.
0 Komentar untuk "Biografi Adi Sucipto"