Biografi Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI 2004-2009)

Muhammad Jusuf Kalla lebih dikenal dengan panggilan Pak JK. Beliau seorang enterpreuner sukses tidak saja dibidang usaha namun juga dalam dunia politik. Dibidang politik, nama JK bersinar ketika menjabat sebagai ketua umum partai Golkar berdasarkan Munas di Bali Bulan Desember 2004. Puncak karirnya ketika terpilih menjadi wakil prsiden RI periode 2004-2009 mendampingi Presiden SBY.

M Yusuf Kalla kelahiran Wattampoe, Bone Sulawesi Selatan tanggal 15 Mei 1942. Pendidikan tinggi ia tempuh di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1967 kemudian melanjutkan ke European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis tahun 1977. Selama menjadi mahasiswa Pak JK aktif dalam organisasi kemahasiswaan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) cabang Makkassar sebagai ketua tahun 1965-1966, ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) 1965-1966, serta ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) 1967-1969.

Di dunia usaha Pak JK adaah usahawan sukses. Ia mengembangkan usaha warisan orang tuanya berupa perusahaan distributor dan eksportir hasil bumi menjadi holding company. Pak JK juga membangun jarngan bisnis lainnya seperti PT Bumi Karsa (konstruksi), PT Bukaka Teknik Utama (rekayasa industri), PT Kalla Inti Karsa, PT Bumi Sarana Utama, dan PT Bukaka Singtel International. Prestasi JK dalam dunia usaha membuat beliau terpilih mejadi ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri) daerah Sulawesi Selatan tahun 1985-1997, ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia (1997-2002), ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sulsel (1985-1995), wakil ketua ISEI Pusat (1987-2000), dan penasihat ISEI Pusat (2000-sekarang).

JK terjun dalam dunia politik sejak tahun 1965 ketika terpilih menjadi ketua Sekretariat bersama Golkar (Sek Ber Golkar) wulayah Sulsel. Beliau kemudian menjadi anggota DPRD Provinsi Sul-sel periode 1965-1968 mewakili Sekber Golkar. JK terus melaju ke senayan tahun 1982-1987 menjadi anggota MPR utusan Golkar. Setelah itu JK menjadi anggota MPR-RI dari utusan daerah tahun 1997-1999. Setelah terjadi gerakan reformasi tahun 1998 dan 1999, Golkar kemudian mengubah diri menjadi Partai Golkar dan berjuang mempertahankan dominasinya dalam parlemen melalui Pemilu tahun 1999. JK kemudian terpilih menjadi Menperindag merangkap kabulog kurang lebih setahun pada masa presiden Abdurrahman Wahid. Pamor JK terus berkibar selama pemerintahan presiden megawati. JK ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan rakyat (Menko Kesra).

JK kemudian terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar berdasarkan Munas di Bali tahun 2004. Menjelang Pemilu Presiden 2004, JK mengundurkan diri dari jabatan Menko Kesra RI dan mengikuti konvensi calon presiden Partai Golkar. Namun, dia mundur karena memilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY-JK terpilih sebagai presiden ke-6 dan wapres ke-10 serta pasangan presiden-wapres pertama yang dipilih langsung oleh rakyat.

Kiprah JK bagi Indonesia:
  1. JK menjadi pioneer kerangka perdamaian konflik Poso dan Ambon melalui pertemuan Malino I dan Malino II. Serangkaian pertemuan itu berhasil meredakan dan menyelesaikan konflik di antara komunitas Kristen dan Islam. 
  2. JK juga berjasa besar dalam penyelesaian konflik GAM di Aceh melalui perundingan yang diprakarsainya hingga tercapai kesepakatan perdamaian untuk NAD antara wakil pemerintah dan tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ditandatangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005.
  3. Di bidang pendidikan, JK menjadi ketua Yayasan Pendidikan Hadji Kalla yang mewadahi TK, SD, SLTP, SLTA Athirah, ketua Yayasan Pendidikan Al-Ghazali, Universitas Islam Makassar. Selain itu, dia menjabat ketua Dewan Penyantun (trustee) pada beberapa universitas, seperti Unhas Makassar, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, dan ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas.
  4. Dibidang keagamaan JK dikenal sebagai pentolan Nahdlatul Ulama (NU) wilayah Sulsel, melanjutkan tanggung jawab ayahnya yang sepanjang hidupnya menjadi bendahara NU Wilayah Sulsel. Bersama almarhum Jenderal Muhammad Jusuf, mantan Panglima ABRI, JK terpilih menjadi ketua Yayasan Badan Wakaf Masjid Al-Markaz al-Islami. JK juga terpilih sebagai ketua Forum Antaragama Sulsel.
  5. Dibidang olahraga JK menjadi ketua persatuan golf (1980-1990), ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) dan pemilik klub sepak bola Makassar Utama (MU) pada 1985-1992. Setelah pensiun sebagai wapres dan ketua umum Partai Golkar beliau sekarang aktif sebagai ketua PMI

1.     

Referensi: gbiografi.com

1 Komentar untuk "Biografi Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI 2004-2009)"

 
Copyright © 2014 Biografi Tokoh Dunia - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info